Secara kasat mata kondisi bangku murid, atap dan dinding papan bangunan sekolah sudah tak layak dipergunakan sebagai tempat untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
Padahal, lokasi sekolah tersebut dekat dengan 2 perusahaan kelapa sawit, yaitu Sisirau dan Bahruni.
Namun, anehnya mengapa Corporate Social Responsibility (CSR) yang berarti tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat tidak terlihat untuk sekolah itu.
Hal itu disampaikan Ketua Gerakan Aksi Rakyat Aceh Tamiang (Garang) Chaidir akrab disapa Ai.
"Sederhananya, CSR adalah kegiatan sosial perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sekitar," ujarnya, Minggu 24 September 2023.
Menurutnya, CSR perusahaan juga dapat berbentuk sumbangan untuk membangun desa atau fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
"Sifat dari CSR adalah wajib. Jika tidak dilakukan, maka bisnis tersebut akan terancam mendapatkan sanksi," tegasnya.
"Ini aneh kan, ada sekolah yang sangat butuh perhatian lokasi nya juga dekat dengan perusahaan kelapa sawit. Apakah CSR perusahaan itu nggak ngalir ke sekolah, terus kemana ngalirnya," tanyanya.
Ai menambahkan, sebagai putra daerah, merasa prihatin melihat sekolah yang sangat tidak layak untuk sebuah Dunia Pendidikan.
Selain itu, Ai juga berharap Pemerintah Aceh Tamiang untuk mengambil langkah strategis menangani pembangunan sekolah.
"Sudah seharusnyalah Pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan sekolah," katanya.
"Bagaimana kita bisa menang bersaing dengan tenaga kerja dari luar kalau SDM kita sendiri tidak kita perhatikan,” pungkasnya.
Social Header